Postingan

Cerpen 12

UTBK-ku Oleh:ALU      Saat mendaftar UTBK, aku mendapatkan jadwal di hari pertama. Saat hari itu tiba, aku sengaja bangun lebih pagi daripada biasanya. Setelah sarapan dan belajar, sekitar jam sepuluh aku menyetrika baju yang akan kukenakan nanti, lalu melanjutkan belajar lagi, karena menurutku materi yang kupelajari masih kurang. Satu jam kemudian, sepupuku yang akan mengantarku ke lokasi UTBK datang, karena aku tidak bisa mengendarai sepeda motor maupun mobil. Biasanya aku diantar bapakku, sayangnya hari ini beliau masih di luar kota. Setelah berbincang-bincang dengan sepupuku cukup lama, azan zuhur berkumandang, waktunya untuk salat. Lalu aku membersihkan diri dan berganti pakaian.       Saat meletakkan handuk di jemuran samping rumah, aku melihat ada beberapa orang di depan pintu rumahku, aku lalu menyambar kembali handuk itu dan mengenakannya untuk menutupi rambutku. Aku membuka pintu, ternyata orang-orang itu adalah saudaraku yang berasal dari kota  jauh, setelah mempersil

Cerpen 22

Nostalgia(3) Oleh: ALU "Duh, lalat ini..." Fina dan Devi yang duduk di sebelah jendela kaca, terganggu suara kepakan sayap lalat.  "Hiih jadi nggak fokus ndengerin Pak Jum!" Devi mencoba memukul-mukul lalat yang ada di kusen jendela menggunakan bukunya.  "Eh, nggak bisa Dev, lalat itu punya 1000 mata... " Fina yang saat itu masih kelas dua sok-sok-an menyampaikan materi kakaknya yang kebetulan kemarin dia baca.  "Lha berisik... " Devi masih tetap berusaha memukul lalat tersebut, Fina menatapnya prihatin. Mana mungkin bisa, pikirnya. Plak! Akhirnya buku Devi mengenai si lalat. Fina tercengang dan menatap bangkai lalat yang yang tergeprek itu, menampakkan darahnya yang berwarna putih kekuningan.  "Bisa kan... Hehe. " Ucap Devi bangga.  "Sekarang coba, ayo Fina, misalkan saya nun mati, kamu hamzah, kalau ketemu namanya apa? " Tiba-tiba Pak Jum melemparkan pertanyaan. 'Mati kau Fin, dari tadi tidak memperhatikan cerita Pak Jum

Resensi Novel "Memory Bookstore"

Gambar
Oleh: ALU       Memory Bookstore  merupakan terjemahan dari  Bookstore for Revenge  ( 정명섭 기억서점 ), sebenarnya saya lebih suka jika tetap menggunakan judul “ Bookstore for Revenge ”, karena awalnya saya pikir ada kesalahan cetak saat membeli buku ini karena saya membelinya 51% dari harga aslinya. Bukannya “ Memory of Bookstore ” ya? Pikir saya waktu itu (wkwk sok-sok an ngasih kritik, padahal nilai tes bahasa inggrisnya nggak bagus), tapi ternyata “ Memory Bookstore”  ini adalah nama dari toko buku Profesor Yoo Myeong Woo, dimana pada halaman 297 ia mengatakan “Tempat ini bukan untuk menghasilkan uang, melainkan mengenang.” … “Mengenang orang-orang yang terluka dan menderita.”. (btw buku ini selesai dibaca sekitar jam 16.10 pada 16-02-2024) 1 Identitas Judul: Memory Bookstore Penulis: Choung Myung Seob Penerjemah: Dwita Rizki Jumlah Halaman: ±301 halaman Ukuran: 13,3 x 20,5 cm Penerbit: Baca Tahun Terbit: 2022 2 Sinopsis Profesor Yoo Myeong Woo adalah seorang dosen t

Celetukan#2

Oleh: ALU      Pernah nggak sih kalian suka ke orang karena kejernihan hatinya? Sebenarnya aku juga bingung ini namanya suka, kagum atau bahkan cinta? Memang benar namanya selalu kuselipkan di antara doa-doa setelah sholat tahajjud (bahkan hingga sekarang jika ingat), tapi aku bukan meminta kepada Allah untuk menjadikannya jodohku, aku hanya berharap agar ia tetap dalam ketaqwaan, kebaikan hati dan tidak menjadi orang yang tersesat.       Aku pertama bertemu dengannya pada tes masuk MAN jalur non-akademik, saat melihatnya saja aku sudah senang, mungkin karena auranya yang memancarkan kebaikan dan kejernihan hati. Aneh memang. Aku sudah merasa cukup dengan itu, tidak apa-apa walaupun dia tidak menyukaiku balik, atau bahkan tidak mengenalku, tapi izinkan aku tetap memelihara perasaan ambigu ini. Yah mungkin selain aneh, aku juga egois.       Saat mengetahui dia ternyata menyukai temanku, aku sempat merasa sedih, tapi saat kupikir-pikir lagi "Memangnya kenapa? Toh temanku itu lebih b

Resensi Buku "The Things You Can See Only When You Slow Down"

Gambar
 Oleh: ALU Sebenarnya saya membeli buku ini secara tidak sengaja (tapi ternyata bagus wee), ada salah satu online shop yang menyediakan buku preloved incaran saya namun ongkirnya mahal dan tidak ada promo diskon ongkir, akhirnya sekalian saja saya menambah 1 buku lagi yang judulnya tidak asing, yakni “ The Things You Can See Only When You Slow Down” yang pernah dibaca oleh The 8, salah satu member SEVENTEEN. Setelah membaca bagian prolog yang mana Haemin Sunim menyarankan agar membacanya secara perlahan-lahan agar bisa merefleksikan apa yang baru dibaca sebelum berlanjut ke bab berikutnya, akhirnya buku ini selesai pada 30 Januari kemarin sekitar jam 11 saat menunggu proses sintesis selesai (semoga hasilnya bagus, aamiin😭🤲). 1 Identitas Judul: The Things You Can See Only When You Slow Down (Cara untuk Tetap Tenang dan Berkesadaran di Tengah Dunia yang Serbacepat) Penulis: Haemin Sunim Penerjemah dari bahasa Korea ke bahas

Resensi Buku "The Geography of Genius"

Gambar
 Oleh: ALU Saya mencari-cari buku ini setelah melihat status WA teman saya (Bung Dave) pada tahun 2022 lalu yang merekomendasikan bahwa tulisan Eric Weiner selalu bagus, salah satunya berjudul “ The Geography of Genius ” ini. Karena tidak menemukan di perpustakaan baik offline maupun online , akhirnya pada 21 Juni 2023 saya membeli buku preloved di @danlainlainbuku dan baru selesai membaca hari ini. Memang benar bahwa tulisan Eric Weiner dinilai bagus, bahkan untuk jenis non-fiksi, buku ini tidak terkesan kaku karena gaya penceritaannya asyik dan humoris. Langsung disimak saja untuk resensinya👇 1 Identitas Judul: The Geography of Genius Penulis: Eric Weiner Penerjemah: Barokah Ruziati Jumlah Halaman: ±576 halaman Ukuran: 13 x 20,5 cm Penerbit: Qanita Tahun Terbit: 2016 (cetakan kedua) 2 Sinopsis The Geography of Genius meredefinisi argumen bagaimana seorang genius muncul. Eric Weiner menjelajahi sejarah kota-ko

Resensi Novel "Inkdeath (Tintentod)"

Gambar
 Oleh: ALU Sepertinya ini novel kedua dengan halaman lebih dari 700 yang habis saya baca setelah ‘Dunia Sophie’. Buku datang ke rumah tanggal 17 Agustus 2022(hey hampir 1 tahunn), mulai baca 9 Januari 2023 dan tamat 24 Februari 2023*, wkwk lama banget yaa, tapi emang agak hilang minat buat ngelanjutin membaca setelah Staubfinger yang baik hati mati ☹ . Tapi ternyata alhamdulillah penyelesaian masalah-masalah yang ada di bagian sebelumnya dimunculkan di buku ketiga ini, sehingga trilogi ini ditutup dengan rapi dan apik. *Oh btw karena KEPO endingnya saya pernah langsung loncat membaca 2 bab terakhir dan menyayangkan kapal Meggie-Farid yang karam, tapi ternyata setelah membaca dengan runtut dan lengkap saya jadi paham kenapa Meggie lebih memilih Doria dibandingkan Farid. 1 Identitas Judul: Inkdeath ( Tintentod ) Penulis: Cornelia Funke Penerjemah: Monica D. Chresnayani Jumlah Halaman: 728 halaman Ukuran: 15 x 23 cm Pener

Resensi Novel "Inkspell (Tintenblut)"

Gambar
 Oleh:ALU Setelah meng- checkout preloved novel Inkheart , saya tiba-tiba kepikiran “Kan trilogi novel ini sudah terbit lama, kenapa nggak sekalian dilengkapi?”, sungguh bisikan setan sangat dahsyat, dan sayangnya saya menyetujui bisikan itu. Enggak sih, bukannya menyesal sudah beli novel ke-2 dan ke-3 nya, cuma yaa itu uang tabungan habis tidak sesuai dengan rencana awal 😊 . Btw covernya cantik banget nggak sih? Dan ternyata yang cantik bukan covernya aja, tapi isinya jugaa. Langsung saja saya ulas yaw 1 Identitas Judul: Inkspell ( Tintenblut ) Penulis: Cornelia Funke Penerjemah: Dinyah Latuconsina & Monica D. Chresnayani Jumlah Halaman: 680 halaman Ukuran: 15,1 x 23 cm Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2012 2 Sinopsis Satu tahun berlalu sejak Capricorn dan sebagian sekutunya mati, namun Meggie masih belum bisa melupakan berbagai peristiwa luar biasa yang terjadi di Tintenherz , ia ingin mengun