Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Cerpen 14

Cover Itu (tidak) Penting Oleh: ALU "Ya ampun, nggak tau ya kenapa, kok aku bisa mirip banget sama Kanna sih." Kata Lira, membuat Maia menautkan kedua alisnya. "Kanna siapa?" "Ya Kanna Hashimoto lah, siapa lagi." Jawab Lira, Maia hanya memutar kedua bola matanya malas . "Kamu pingin dirajam orang se-Jepang?!" "Hee kok gitu, katanya disuruh PD, tapi sekarang kamu malah menghancurkan kePDanku!" Lira mengerucutkan bibirnya, tidak terima. "Iyadeh, sori sori." Kata Maia meninju pelan lengan sepupunya yang moody -an dan gampang ngambek itu. "Sakit tahu!" "Nggak tahu tuh." Maia mengedikkan kedua bahunya. "Huh, memangkelkan!"       Ya, seperti itulah hubungan percousinan antara Maia dan Lira. Sebenarnya Lira lebih tua satu tahun dibandingkan Maia, tapi jika dilihat dari nasab, Lira adalah adik sepupu Maia, jadi mereka memutuskan untuk tidak memanggil dengan embel-embel 'mbak' satu sama lain, karen

Cerpen 13

Matsama Suku Osing Oleh: ALU "Duduk sendiri a? Aku duduk disini ya." Tanya perempuan berkulit putih dengan muka mirip teddy bear, aku mengangguk cepat. Untung saja ada yang mau duduk di sebelahku, salahku sendiri sih datang terlalu siang, sampai bangku favorit yang di bagian belakang sudah terisi semua dan hanya menyisakan bangku di bagian depan. Sebenarnya, ada satu bangku kosong di sebelah Alifia, tapi menurut peraturan yang diumumkan kemarin, saat matsama(masa taaruf siswa madrasah) tidak boleh duduk bersebelahan dengan teman dari sekolah yang sama.Peraturan  itu bertujuan baik sih, tapi alumni dari sekolahku yang melanjutkan sekolah disini sekitar 40%, jadi di deretan Tsabita, banyak anak dari sekolah asalku yang duduk berdekatan, seperti Miya, Tsabita dan Alifia. Aku yang terlalu kaku pada peraturan langsung memilih deret yang berbeda dan jadi terkesan sombong, tapi biarlah, daripada aku dikeluarkan dari sekolah ini gara-gara tidak menaati peraturan. "Ya amp

Cerpen 12

UTBK-ku Oleh:ALU      Saat mendaftar UTBK, aku mendapatkan jadwal di hari pertama. Saat hari itu tiba, aku sengaja bangun lebih pagi daripada biasanya. Setelah sarapan dan belajar, sekitar jam sepuluh aku menyetrika baju yang akan kukenakan nanti, lalu melanjutkan belajar lagi, karena menurutku materi yang kupelajari masih kurang. Satu jam kemudian, sepupuku yang akan mengantarku ke lokasi UTBK datang, karena aku tidak bisa mengendarai sepeda motor maupun mobil. Biasanya aku diantar bapakku, sayangnya hari ini beliau masih di luar kota. Setelah berbincang-bincang dengan sepupuku cukup lama, azan zuhur berkumandang, waktunya untuk salat. Lalu aku membersihkan diri dan berganti pakaian.       Saat meletakkan handuk di jemuran samping rumah, aku melihat ada beberapa orang di depan pintu rumahku, aku lalu menyambar kembali handuk itu dan mengenakannya untuk menutupi rambutku. Aku membuka pintu, ternyata orang-orang itu adalah saudaraku yang berasal dari kota  jauh, setelah mempersil