Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Riddle 8

Saudara Nenek Oleh: ALU             Akhir-akhir ini nenekku sering bertingkah aneh. Nenekku yang suaminya sudah meninggal, sering ketakutan dan mudah kaget bahkan di siang bolong. Aku, Kakak dan Ibuku sering dimarahi karena meletakkan barang terlalu keras, padahal sebenarnya nenekku ini indra pendengarannya ‘sudah menua’ bahkan saat  diajak bicara-pun harus keras sehingga tetangga-tetangga yang mendengar percakapan kami mungkin mengira kami ini jahat dan kasar pada nenek.             Suatu hari, nenekku tiba-tiba meminta pindah kamar, dan membuat kami bingung, pasalnya Bapak sedang pergi ke luar kota dan biasanya yang bisa menangani hal-hal menakutkan ini hanya Bapak. Kamar nenekku sendiri 3/2 kali lipat besarnya daripada kamar tidur kami dan ada di sebelah kamar Ibu. “Ojok ganggu-ganggu aku talah, wong awan-awan kok sek ngetok! Aku iku wes kesel! 1 ” Nenekku menangis. “Ada apa mbah?” Tanya Kakakku. “La awan-awan ilo ngene iki aku ketok enek P

Cerpen 7

Dimana Ikan-ikan? Oleh: ALU Siang itu, aku menenteng ember yang berisi ikan hasil tangkapanku dan Bapa. Tadi, selepas memancing, Bapa menyuruhku untuk pulang terlebih dahulu, ada urusan katanya. Seperti biasa, tanah yang telah diubah menjadi aspal menyerap terik panas matahari berkali-kali lipat, membuat kakiku yang tidak menggunakan alas kaki berjinjit menahan panas. Aku mempercepat langkahku agar segera sampai dirumah. “Oi…Aldric kata orang-orang di desa atas ada perang, nonton yuk!”  Teriak anak berambut ikal dan berkulit gelap. “Maaf Roy, ini Mama sudah menunggu ikan ini untuk dimasak, Ko ajak yang lain saja ya.” Jawabku. “Oke lah, aku lihat sama teman-teman yang lain saja.” Roy melambaikan tangannya lalu pergi. Saat tiba di rumah, anjingku yang bernama Jack menyambut kedatanganku, dan membuat Mama keluar dari dapur. “Lho Bapa kemana?” Tanya Mama saat menerima ember berisi ikan. “Tadi katanya ada urusan.” “O, eh kok hasil tangkapannya jadi lebih sedikit