Riddle 8
Saudara Nenek Oleh: ALU Akhir-akhir ini nenekku sering bertingkah aneh. Nenekku yang suaminya sudah meninggal, sering ketakutan dan mudah kaget bahkan di siang bolong. Aku, Kakak dan Ibuku sering dimarahi karena meletakkan barang terlalu keras, padahal sebenarnya nenekku ini indra pendengarannya ‘sudah menua’ bahkan saat diajak bicara-pun harus keras sehingga tetangga-tetangga yang mendengar percakapan kami mungkin mengira kami ini jahat dan kasar pada nenek. Suatu hari, nenekku tiba-tiba meminta pindah kamar, dan membuat kami bingung, pasalnya Bapak sedang pergi ke luar kota dan biasanya yang bisa menangani hal-hal menakutkan ini hanya Bapak. Kamar nenekku sendiri 3/2 kali lipat besarnya daripada kamar tidur kami dan ada di sebelah kamar Ibu. “Ojok ganggu-ganggu aku talah, wong awan-awan kok sek ngetok! Aku iku wes kesel! 1 ” Nenekku menangis. “Ada apa mbah?” Tanya Kakakku. “La awan-awan ilo ngene iki aku ketok enek P