Resensi Buku "The Things You Can See Only When You Slow Down"

 Oleh: ALU

Sebenarnya saya membeli buku ini secara tidak sengaja (tapi ternyata bagus wee), ada salah satu online shop yang menyediakan buku preloved incaran saya namun ongkirnya mahal dan tidak ada promo diskon ongkir, akhirnya sekalian saja saya menambah 1 buku lagi yang judulnya tidak asing, yakni “The Things You Can See Only When You Slow Down” yang pernah dibaca oleh The 8, salah satu member SEVENTEEN. Setelah membaca bagian prolog yang mana Haemin Sunim menyarankan agar membacanya secara perlahan-lahan agar bisa merefleksikan apa yang baru dibaca sebelum berlanjut ke bab berikutnya, akhirnya buku ini selesai pada 30 Januari kemarin sekitar jam 11 saat menunggu proses sintesis selesai (semoga hasilnya bagus, aamiin😭🤲).



1 Identitas

Judul: The Things You Can See Only When You Slow Down (Cara untuk Tetap Tenang dan Berkesadaran di Tengah Dunia yang Serbacepat)

Penulis: Haemin Sunim

Penerjemah dari bahasa Korea ke bahasa Inggris: Chi-Young Kim dan Haemin Sunim

Penerjemah dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Daniel Santosa

Jumlah Halaman: xi + 265 halaman

Ukuran: 13,5 x 18 cm

Hak terjemahan bahasa Indonesia pada POP, imprint Kepustakaan Populer Gramedia

2 Sinopsis

The Things You Can See Only When You Slow Down merupakan buku pengembangan diri yang mengajak kita untuk menyadari bahwa ketika kita melambatkan diri, dunia juga akan melambat bersama kita. Buku ini terdiri dari 8 bab (kecuali Prolog dan Epilog: Wajah Sejati Kita) yang membahas beberapa aspek kehidupan, sebagai berikut:

  • BAB SATU: Istirahat
  • BAB DUA: Kebersadaran
  • BAB TIGA: Gairah
  • BAB EMPAT: Hubungan
  • BAB LIMA: Cinta
  • BAB ENAM: Kehidupan
  • BAB TUJUH: Masa Depan
  • BAB DELAPAN: Spiritualitas

Delapan bab tersebut diawali dengan esai singkat setelah itu dilanjutkan dengan kutipan-kutipan dan beberapa baris pesan untuk kita renungi dan terkadang dapat menjadi saran untuk menghadapi masalah sesuai dengan bab yang dibahas. Selain itu buku ini juga dilengkapi ilustrasi-ilustrasi berwarna dari Youngcheol Lee yang menenagkan dan tidak membosankan.

3 Kepengarangan

Haemin Sunim merupakan seorang guru agama Buddha Zen dan penulis paling berpengaruh di Korea Selatan, yang dikenal dengan “mentor penyembuhan”. Selain menulis panduan dalam bermeditasi, Haemin juga memberikan saran untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya ia hanya memberi saran secara tatap muka dan surel, beberapa tahun kemudian ia mulai menjawab pertanyaan melalui media sosial (Twitter @haeminsunim dan Facebook), setelah pesan-pesannya semakin banyak dibagikan, Haemin Sunim dihubungi pihak penerbit untuk membukukan tulisan-tulisannya. Akhirnya pada 2012 The Things You Can See Only When You Slow Down terbit di Korea Selatan yang berhasil menduduki posisi teratas buku paling laris selama 41 minggu dan terjual lebih dari tiga juta eksemplar dalam waktu 3 tahun.

4 Kelebihan

            Gaya bahasa yang digunakan Haemin Sunim terasa bijak, sederhana dan tidak terkesan menggurui (walaupun ini merupakan buku pengembangan diri) karena ia tidak hanya menasehati saja, namun juga memberikan contoh berupa perbuatan, atau mungkin saya merasa seperti itu karena esai singkatnya yang memang relate dengan permasalahan manusia pada umumnya. Banyak amanat yang dapat kita ambil dan terapkan pada kehidupan sehari-hari karena Haemin seolah-olah membagi masalah yang umum menjadi beberapa bagian dan memberikan saran di tiap-tiapnya. Selain itu ilustrasi-ilustrasi dari Youngcheol juga dibuat sesuai dengan bahasan sehingga nyaman dipandang dan menyenangkan.

5    Kekurangan

    Secara keseluruhan buku ini bagus, banyak pesan yang dapat menjadi pengingat bagi diri sendiri maupun saran dalam menghadapi suatu masalah. Untuk kekurangan buku ini saya belum menemukannya, oh mungkin di bagian “BAB LIMA: Cinta” yang entah kenapa saya merasa sedikit hambar daripada bab-bab yang lain, bisa jadi karena saya memang belum paham betul atau terganggu oleh kutipan dari tokoh lain yang terlalu banyak dibanding bab lainnya. Setelah membaca buku ini kita harus mencoba mempraktekkan langsung, karena buku yang sarat akan amanat pun akan tidak berguna jika hanya dijadikan pajangan.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Kosmos"