Resensi Novel "Memory Bookstore"

Oleh: ALU

     Memory Bookstore merupakan terjemahan dari Bookstore for Revenge (정명섭 기억서점), sebenarnya saya lebih suka jika tetap menggunakan judul “Bookstore for Revenge”, karena awalnya saya pikir ada kesalahan cetak saat membeli buku ini karena saya membelinya 51% dari harga aslinya. Bukannya “Memory of Bookstore” ya? Pikir saya waktu itu (wkwk sok-sok an ngasih kritik, padahal nilai tes bahasa inggrisnya nggak bagus), tapi ternyata “Memory Bookstore” ini adalah nama dari toko buku Profesor Yoo Myeong Woo, dimana pada halaman 297 ia mengatakan “Tempat ini bukan untuk menghasilkan uang, melainkan mengenang.” … “Mengenang orang-orang yang terluka dan menderita.”.

(btw buku ini selesai dibaca sekitar jam 16.10 pada 16-02-2024)

1 Identitas

Judul: Memory Bookstore

Penulis: Choung Myung Seob

Penerjemah: Dwita Rizki

Jumlah Halaman: ±301 halaman

Ukuran: 13,3 x 20,5 cm

Penerbit: Baca

Tahun Terbit: 2022

2 Sinopsis

Profesor Yoo Myeong Woo adalah seorang dosen ternama sekaligus publik figur yang terkenal gemar mengoleksi buku kuno, tiba-tiba mengumumkan bahwa dia ingin pensiun, baik dari pekerjaannya sebagai dosen maupun pengisi acara di TV dan radio. Sebagai gantinya, dia akan membuka sebuah toko buku bernama "Memory Bookstore" untuk menjual buku-buku kuno koleksinya. 

Ternyata, "Memory Bookstore" adalah perangkap yang sengaja dibuat untuk memancing pembunuh berjulukan "Pemburu" yang menghabisi nyawa istri dan anaknya, serta menyebabkan kakinya harus diamputasi 15 tahun lalu. Saat peristiwa itu terjadi, Profesor Yoo Myeong secara tidak sengaja mengetahui kecintaan "Pemburu" terhadap buku kuno, sehingga dia yakin "Pemburu" akan mendatangi toko bukunya.

Melalui toko yang hanya dapat dikunjungi setelah membuat membuat janji, Profesor Yoo Myeong Woo menemui bertemu berbagai calon pembeli, dimana empat di antaranya diduga sebagai "Pemburu". Lalu, berhasilkah ia mengungkap jati diri "Pemburu" dan membalaskan dendamnya? 

3 Kepengarangan

Choung Myung Seob lahir di Seoul pada 1973, dia terkenal sebagai penulis misteri dengan gaya unik dan variatif. Pada 2013, Choung Myung Seob memenangkan Jik Ji Novel Literature Award. Pada 2016, ia dianugerahi The New Creator Award oleh Busan International Film Festival yang ke-21. Memory Bookstore merupakan karya yang ia siapkan sejak lama yang menggabungkan buku dengan pembunuhan, ia lalu terinspirasi kasus di luar negeri dimana si pembunuh ternyata memiliki hobi mengoleksi buku kuno, dan alur buku ini pun mulai berjalan setelah ia mengetahui Profesor Nho Myungwoo membuka toko buku.

4 Kelebihan

            Alur yang digunakan pada novel ini maju-mundur, namun masih bisa diikuti oleh pembaca. Latar waktu dan latar tempat diceritakan dengan jelas sehingga pembaca dapat membayangkan. Gaya bahasa yang digunakan penulis cukup bagus, penceritaan aksi tokoh dan dialog-dialog sesuai dengan penokohan. Amanat yang diselipkan di buku ini juga cukup banyak sebenarnya, namun tersirat sehingga anotasi yang saya gunakan untuk quote yang menurut saya bagus hanya sedikit. 

5 Kekurangan

             Jenis font yang digunakan tiap POV (Profesor dan Pemburu) berbeda, sehingga saya kaget pada awalnya. Walaupun penulis membangun penokohan dengan sangat bagus, namun saya kurang suka dengan karakter-karakternya baik tokoh sampingan hingga tokoh utama, mungkin karena tidak adanya tokoh yang "baik" disini. Untuk latar suasana awalnya digambarkan dengan detail sehingga saat membaca ikut merasakan kengerian, namun pada bagian ketika "Pemburu" memasuki "Taman Bermain" menurut saya penulis seperti terburu-buru. 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Kosmos"